Depok – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya melakukan Penguatan Manajemen Risiko dalam Mendukung Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan menggelar Forum Nasional SPIP Terintegrasi, di Depok, Kamis (31/10/2024).
Ditjen PKH kini memiliki tantangan besar untuk mencapai swasembada pangan, sejalan dengan Misi Asta Cita Presiden. Salah satu program utama adalah penyediaan protein hewani untuk mendukung program Makan Bergizi dan Minum Susu Gratis.
Menurut Agung Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, komoditas seperti daging ayam dan telur telah mencukupi, namun daging sapi dan susu masih memerlukan peningkatan.
“Dalam mendukung Program Strategis tersebut, tahun 2025-2029 dilakukan percepatan penyediaan susu dan daging sapi dengan mengajak para pelaku usaha untuk berinvestasi pada komoditas sapi perah dan sapi pedaging”, jelas Agung.
Guna memastikan target ini tercapai, Ditjen PKH memperkuat Sistem Pengendalian Intern. Tahun ini, SPIP Ditjen PKH telah mencapai Level Maturitas 3 (Terdefinisi), menunjukkan bahwa Ditjen PKH telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik, strategi pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, serta pengendalian intern telah dilaksanakan dan terdokumentasi dengan baik.
Namun, Agung berharap level Maturitas SPI tahun 2025 dapat ditingkatkan menjadi level 4. Selain itu, perlu penguatan SPIP di seluruh satuan kerja lingkup Ditjen PKH untuk mencegah praktik korupsi, peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran, pelayanan publik secara prima, serta peningkatan kekompakan antar pegawai sebagaimana telah diarahkan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
“Kepuasan masyarakat adalah ukuran utama kinerja kita,” tegas Agung.
Ditjen PKH telah membentuk Unit Pengelola Risiko (UPR) di setiap unit kerja dan ke depan akan melakukan pemantauan risiko secara berkala dan terdokumentasi dengan baik untuk memastikan semua pelaksanan program dan kegiatan berjalan efektif dan efisien sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan langkah ini, Ditjen PKH juga berharap akuntabilitas kinerja dapat meningkat dan hasilnya berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan harapan Presiden dalam mewujudkan kinerja instansi pemerintah yang akuntabel, bersih, dan antikorupsi.
Berikut adalah yel-yel penuh semangat yang dipimpin oleh Dirjen Agung dan kerap digaungkan oleh peserta selama kegiatan. Yel-yel ini merupakan hasil karya Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono.
“Bersih bersih, Merah Putih, Merah putih bersih – bersih, Bersih – bersih, Merah putih”
Hits: 0