Kementan Matangkan Rancangan Inpres Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional
Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mematangkan rancangan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Program Percepatan Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN). Program ini disiapkan untuk menjawab kebutuhan protein hewani masyarakat sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menegaskan keberhasilan P2SDN tidak bisa hanya bertumpu pada Kementan.
“Pelaksanaan P2SDN ini disusun agar seluruh kementerian dan lembaga bisa mendukung sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Kami di Kementan siap, tapi kunci keberhasilan ada pada sinergi bersama,” ujar Agung, Selasa lalu di Jakarta (20/8/2025).
Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, juga menekankan hal serupa.
“Yang kita butuhkan adalah kerjasama yang kompak. Tidak ada yang berjalan sendiri-sendiri. Spirit utama program ini adalah untuk kepentingan bangsa dan negara,” katanya.
Deputi Bidang Perundang-undangan dan Administrasi Hukum Kementerian Sekretariat Negara, Lydia Silvanna, menyebut target peningkatan produksi susu dan daging sapi memang harus ditopang oleh banyak pihak.
“Setelah rapat sebelumnya, ada beberapa penguatan. Fokusnya adalah setiap sektor bekerja sesuai kapasitasnya. Target P2SDN tidak hanya ditentukan Kementan, melainkan juga ditopang kontribusi kementerian lain,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari Kementerian Perhubungan lewat sektor distribusi ternak. Mereka menyiapkan kapal ternak Camara Nusantara untuk memperlancar pengiriman sapi antar pulau.
“Kami mendukung penuh, termasuk melalui moda transportasi laut. Prinsipnya, agar lebih efektif dan efisien. Kalau pergi bawa ternak, pulangnya bisa bawa pakan. Ini harus kita tata ulang agar lebih efisien dan saling menguntungkan,” kata perwakilan Kemenhub.
Langkah penyempurnaan substansi Inpres ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius membangun swasembada protein hewani. Dengan sinergi lintas kementerian dan lembaga, target kemandirian susu dan daging nasional bukan hal yang mustahil untuk dicapai.
