Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu
Logo

Ayam Beku Indonesia Kembali Tembus Ekspor, Persembahan untuk HUT ke-80 RI

17/08/2025 10:18:00 Hasrul 528
Kuningan – Indonesia kembali memperluas pasar unggas di kawasan Asia Tenggara. PT Super Unggas Jaya (SUJA) melepas ekspor karkas ayam beku ke Timor Leste sebanyak 9,7 ton dengan nilai 18.460 dolar AS. Ini menjadi pengiriman kedua pada tahun 2025, sekaligus menegaskan daya saing produk unggas nasional di pasar regional.
Data perdagangan menunjukkan, permintaan ayam beku di Timor Leste masih tinggi, yakni 6.154 ton pada 2023 dan 5.244 ton pada 2024.
“Indonesia bersaing dengan Brazil dan Malaysia untuk memenuhi pasar ayam beku di Timor Leste, dengan adanya pengiriman ekspor dari SUJA memperkuat market share produk karkas ayam beku Indonesia di Timor Leste. Dengan jarak yang lebih dekat, produk kita bisa sampai lebih cepat dan tetap segar,” ujar Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Kementerian Pertanian, Makmun.
Direktur Utama PT Super Unggas Jaya, Min Dong Sun, menyebut perusahaan menargetkan total ekspor mencapai 60 ton atau setara 133.000 dolar AS hingga akhir 2025. Target ini lebih tinggi dibandingkan capaian 2024 sebesar 33 ton.
“Kami berharap hingga akhir tahun volume ekspor berpotensi tembus 60 ton, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ekspor DOC dan telur tetas ke Timor Leste bisa segera direalisasikan” ujarnya,” ujarnya.
Presiden Direktur PT CJ Feed Indonesia, Han Jung Kyu, menambahkan pihaknya akan terus menjajaki pasar baru di kawasan Asia.
“Kami akan terus mengembangkan diri dan menjajaki ekspor ke negara lain khususnya di kawasan Asia,” katanya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menegaskan bahwa pemerintah tengah memperkuat sistem kesehatan hewan nasional.
“Kami sedang mengupayakan penerapan sistem zonasi bebas Avian Influenza (AI) untuk meningkatkan daya saing unggas Indonesia di pasar domestik maupun internasional, serta memenuhi standar kesehatan hewan dunia,” ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Makmun, menekankan pentingnya hilirisasi dan diversifikasi pasar.
“Dengan adanya ekspor ini, diharapkan semakin banyak pelaku usaha peternakan yang meningkatkan mutu, keamanan pangan, dan memperluas pasar ekspor. Kontribusi subsektor peternakan terhadap ekonomi nasional pun akan semakin besar,” katanya.
Langkah ekspor berkelanjutan ini menjadi bukti nyata bahwa produk unggas Indonesia semakin mendapat tempat di pasar regional, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional melalui hilirisasi dan penguatan pasar global.
Facebook Instagram Youtube X TikTok