Banyuasin Genjot Kualitas Telur, Kejar Sertifikasi NKV
Banyuasin - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong peternak ayam petelur di Banyuasin, Sumatera Selatan, untuk meningkatkan kualitas produksi dan keamanan pangan. Langkah ini dilakukan lewat surveilans kesehatan hewan dan produk oleh Balai Veteriner (BV) Lampung bersama Dinas Peternakan provinsi dan kabupaten.
Surveilans, yaitu kegiatan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan hewan serta produk peternakan secara rutin, jadi tahap penting menuju Nomor Kontrol Veteriner (NKV), yaitu sertifikat resmi yang memastikan peternakan sudah memenuhi standar higiene dan sanitasi, yang menjamin keamanan produk hewan.
“Surveilans ini memastikan kesehatan hewan dan keamanan produk. Kami siap mendampingi peternak agar kualitas produksi meningkat sesuai standar Good Farming Practice,” ujar Kepala BV Lampung, Suryantana, Kamis (14/8/2025).
Selama dua hari, tim mengecek empat peternakan ayam petelur di Banyuasin. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel telur di beberapa titik, mulai dari telur segar di gudang, telur yang sudah disimpan sehari sebelumnya, hingga titik lain yang berisiko terkontaminasi.
Tak hanya telur, tim juga memeriksa ayam untuk mendeteksi penyakit unggas seperti flu burung (AI), Newcastle Disease (ND), dan Infectious Bronchitis (IB), serta uji Salmonella. Air minum dan pakan pun ikut diuji untuk memastikan semua rantai produksi aman.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Banyuasin, Warsi, menyebut kerja sama ini penting agar peternak bisa naik kelas.
“Kolaborasi ini sangat penting agar peternakan kita bisa memenuhi standar nasional dan bersaing di pasar,” kata Warsi.
Lewat langkah ini, Banyuasin diharapkan bisa segera mendapatkan sertifikat NKV. Selain meningkatkan kualitas telur, juga memberi jaminan keamanan pangan bagi masyarakat serta memperkuat daya saing peternak.