Indonesia Argentina Perkuat Kerja Sama Peternakan, Dorong Akses Pasar Baru
Jakarta – Indonesia dan Argentina terus memperkuat kerja sama strategis di subsektor peternakan. Melalui pertemuan di Jakarta, Senin (29/9), kedua negara membahas persiapan audit fasilitas produksi, kesepakatan aturan kesehatan hewan, hingga peluang kerja sama dagang antar pelaku usaha.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda, menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar agenda teknis, melainkan langkah konkret membuka akses pasar baru.
“Kami ingin memastikan semua persiapan jelas sejak awal, sehingga audit berjalan lancar dan hasilnya bisa membuka peluang ekspor maupun kerja sama dagang yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari persiapan, tim auditor Indonesia nantinya akan melibatkan pakar independen dari universitas dan lembaga profesional untuk meninjau langsung fasilitas produksi di Argentina.
“Bukan hanya dari pemerintah, mereka akan meninjau langsung lokasi produksi serta memastikan standar kesehatan hewan terpenuhi,” tambah Agung.
Selain aspek teknis, pemerintah juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses kerja sama. Agung menjelaskan, seluruh biaya audit dan pemeriksaan wajib melalui mekanisme bank nasional sesuai aturan Kementerian Keuangan agar dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka.
Langkah ini mendapat apresiasi dari Duta Besar Argentina untuk Indonesia, Gustavo Ricardo Coppa. “Transparansi yang ditunjukkan Indonesia memberi rasa aman bagi pelaku usaha sekaligus membuka peluang lebih luas untuk kerja sama perdagangan,” katanya.
Sebagai informasi, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dengan Wakil Menteri Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Argentina, Agustin Tejeda Rodriguez, di Kantor Kementan, Rabu (14/5) yang lalu.
Kementan menilai, kerja sama ini berpotensi memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka jalan bagi produk unggulan Indonesia masuk ke pasar Amerika Latin.
“Jika dibarengi promosi dan kolaborasi bisnis, peluang ekspor produk peternakan kita akan semakin terbuka. Manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh pelaku usaha dan peternak,” pungkas Agung.
