Sukses Ekspor Lagi Telur Tetas Indonesia Laris di Uni Emirat Arab
Jakarta — Indonesia kembali menunjukkan taringnya di subsektor peternakan. Sebanyak 460.800 butir telur tetas berhasil diekspor ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), dengan nilai transaksi mencapai Rp2,2 miliar. Ekspor ini merupakan pengiriman kedua yang dipimpin PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dalam rangkaian kerja sama perdagangan Indonesia–UAE dalam kerangka Indonesia-UAE Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menyambut positif langkah ini sebagai bukti nyata bahwa subsektor peternakan Indonesia siap bersaing di pasar global.
"Ekspor telur tetas ini adalah sinyal kuat bahwa produk peternakan nasional memiliki daya saing dan kualitas unggul. Kementan terus mendorong pelaku usaha untuk mengambil peluang pasar ekspor, sebagai bagian dari strategi nasional mewujudkan kesejahteraan peternak," kata Agung
di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (22/7/2025).
Pengiriman telur tetas ini menjadi langkah lanjutan setelah pengiriman pertama sebanyak lebih dari 230 ribu butir telur senilai 60 ribu dolar AS. Hingga Juli 2025, total nilai ekspor telur yang telah dibukukan Japfa ke Brunei dan UAE menembus angka lebih dari 300 ribu dolar AS.
Rachmat Indrajaya, Direktur PT Japfa Comfeed Indonesia menyatakan komitmennya untuk terus memperluas pasar dan menjaga mutu produk.
"Ekspor telur tetas ke UEA ini mencerminkan daya saing industri peternakan nasional di pasar global. Ini adalah langkah nyata kami untuk memperluas pasar ekspor dan membawa produk unggas Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah, kami percaya ekspor produk peternakan Indonesia akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang baru bagi pelaku usaha dalam negeri," ujar Rachmat Indrajaya, Direktur PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Kementerian Pertanian terus memperkuat sistem produksi unggas nasional dengan menjamin standar kesehatan hewan, kualitas bibit, serta mendampingi proses sertifikasi ekspor. Ekspor telur tetas ini sekaligus menunjukkan bahwa integrasi antara kebijakan pemerintah dan pelaku usaha mampu menghadirkan solusi nyata dalam penguatan pangan nasional.
