Gunungkidul – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, serta Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI), menggelar vaksinasi massal dilakukan di Dusun Siraman 2, Desa Siraman, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (31/12/2024). Selain vaksinasi, pemberian vitamin kepada ternak sapi turut dilakukan sebagai langkah pencegahan.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan, Sintong HMT Hutasoit, bersama Ali Agus, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Peternakan, memantau langsung kegiatan ini. Keduanya menegaskan pentingnya vaksinasi untuk memperkuat kekebalan ternak terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Vaksinasi PMK harus dilakukan dengan cara yang benar agar efektif meningkatkan kekebalan tubuh sapi dari ancaman PMK,” kata Ali Agus saat mengamati ternak sapi di lokasi vaksinasi.
Sintong HMT Hutasoit menambahkan, “Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan berkomitmen mendampingi para peternak dalam mengatasi kasus PMK ini. Langkah ini penting untuk mendukung ketahanan pangan dan memperkuat subsektor peternakan nasional.”
Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Agung Suganda, menegaskan bahwa kesehatan ternak adalah fondasi ketahanan pangan.
“Melalui vaksinasi, pengobatan, dan penguatan biosekuriti, produktivitas peternakan dapat dilindungi dari ancaman penyakit,” ujarnya di Kantor Kementan Jakarta, Jumat (27/12).
Vaksinasi PMK menjadi salah satu strategi utama dalam mencegah penularan penyakit pada ternak. Pengendalian penyakit hewan seperti PMK diperlukan untuk menjaga stabilitas sektor peternakan, khususnya dalam konteks ketahanan pangan hewani di Indonesia.
Kementan saat ini telah mendistribusikan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencapai sejumlah 2.000 botol atau 50.000 dosis yang disebarkan ke berbagai wilayah, antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Bogor, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Lampung. Selain vaksin, Kementan juga telah menyediakan bantuan berupa obat-obatan, antibiotik, dan desinfektan untuk membantu peternak dalam mengatasi potensi penyakit lainnya.
Sebagai bagian dari upaya pengendalian, Kementan membuka layanan hotline Satuan Tugas untuk pelaporan penyakit hewan di nomor 0811-1182-7889. Layanan ini memungkinkan masyarakat melaporkan kasus penyakit hewan untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Melalui vaksinasi dan langkah pengendalian lainnya, Kementan optimistis dapat melindungi kesehatan ternak di Gunungkidul dan wilayah lainnya, memastikan subsektor peternakan tetap produktif di tengah tantangan wabah penyakit.
Hits: 0