JAKARTA KOMPAS.com – Satgas Pangan Polri bersama
Kementerian Pertanian melakukan monitoring keamanan, mutu dan penyerapan susu
segar di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, di antaranya di Boyolali, Blitar
dan Pasuruan. Satgas Pangan Polri turun tangan usai aksi protes peternak sapi
membuang susu pada November 2024 lalu, karena kecewa industri menolak menerima
susu hasil peternak. Penyidik Madya Direktorat Tindak Pidana Khusus
(Dittipideksus) Bareskrim Polri, Kombes Teguh Widodo menjelaskan, tujuan
kegiatan ini adalah untuk mengetahui proses dan hasil produksi susu di wilayah
tersebut. “Kami bersama Kementerian Pertanian berkoordinasi dengan Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pengecekan industri pengolahan
susu,” kata Teguh dalam keterangan resmi, Kamis (12/12/2024). Baca juga: Aksi
Buang Susu Segar di Boyolali dan Pasuruan, Imbas Industri Lebih Suka Impor
Bubuk Susu? Adapun parameter yang diperiksa adalah organoleptik (warna, bau,
rasa, kekentalan), uji fisika, suhu penerimaan, berat jenis, titik beku, uji alkohol,
dan uji mendidih.
“Selain itu, pemeriksaan juga mencakup uji kimia
(total solid, lemak, protein, laktosa, kadar asam, kandungan lemak, cemaran
mikroba),” ujarnya. Dia mengatakan, sejauh ini industri telah melakukan 10 kali
penolakan atas produk susu yang diproduksi oleh peternak sekitar. Ini terjadi
karena kualitas susu dinilai tidak sesuai dengan standar.
Sementara itu, Anggota Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri,
Kombes Piter Yanottama menjelaskan, kunjungan ke industri pengolahan susu (IPS)
dilakukan untuk mengecek proses pengolahan susu dan data penyerapan susu dari
peternak. Dia bilang, tim melihat dan mengecek langsung kandang sapi, proses
pemerahan susu sapi, tes kualitas susu sapi, penyimpanan susu (cooling unit)
dan proses pengiriman ke industri pengolahan susu. “Kegiatan ini untuk
mengetahui persoalan industri pengolahan susu yang tidak menyerap secara
maksimal susu segar dari peternak dengan alasan kualitas di bawah standar,”
ujarnya. Padahal, pihak peternak merasa sudah menjaga kualitas sesuai standar
yang ditentukan dari perusahaan agar mutu kualitas susu tetap baik dan diserap
oleh industri pengolahan susu. “Tapi sering ditolak saat mengirimkan susu atau
dikurangi kuota kirimnya,” jelas Piter.
Dia bilang, langkah beberapa perusahaan yang secara sepihak menolak penyerapan
susu dari peternak dengan alasan kualitas ini membuat kerugian besar bagi
peternak. “Stok susu yang sudah rutin terkumpul setiap hari puluhan ton akan
rusak dalam waktu 1-2 hari,” tambahnya.
Reposted Kompas.com (https://nasional.kompas.com/read/2024/12/12/17151631/peternak-demo-buang-susu-satgas-pangan-polri-turun-tangan)
Hits: 9