Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menjalin kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (UNAIR) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di subsektor peternakan. Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung upaya Indonesia dalam mencapai swasembada pangan asal ternak, terutama dalam menghadapi tantangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan penyakit hewan.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (3/12), Dirjen PKH Agung Suganda menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah, swasta, maupun akademisi, dalam memperkuat program pembangunan peternakan di Indonesia. Menurutnya, subsektor peternakan menghadapi tantangan besar dalam menjaga produksi yang cukup dan penyerapan produk yang optimal, terutama menjelang Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang berpotensi mempengaruhi kestabilan pasokan pangan hewani.
“Selain meningkatkan produksi, penting juga memastikan penyerapan produk peternakan agar tidak ada surplus yang tidak terkelola. Kami juga harus siap menghadapi potensi lonjakan kasus penyakit hewan, terutama pada periode transisi cuaca,” ujar Agung saat menerima Audiensi Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR, di kantor Kementan Jakarta, Selasa (3/12).
Pemerintah juga tengah menyiapkan kebijakan untuk mengendalikan penyakit hewan, dengan fokus pada mendorong penyediaan produksi dan akses vaksin untuk penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan African Swine Fever (ASF).
“Kerja sama dengan UNAIR dalam penelitian vaksin ini sangat strategis. Kami berharap pada tahun depan, dalam negeri bisa memproduksi vaksin yang siap diproduksi massal untuk mendukung swasembada pangan,” tambah Agung.
Mimi Lamid, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR, menyambut baik inisiatif ini. Ia menekankan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah sangat penting dalam menghasilkan tenaga profesional yang kompeten di bidang peternakan dan kesehatan hewan.
“Kami berkomitmen untuk mendukung program-program strategis pemerintah dalam menghadapi tantangan sektor pertanian, khususnya di bidang peternakan dan kesehatan hewan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat mencetak tenaga profesional khususnya tenaga kesehatan hewan di Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,” ujar Mimi.
Selain itu, UNAIR juga sudah memproduksi semen (air mani) beku yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ternak di Indonesia. Kolaborasi ini juga akan mencakup pengelolaan vaksin untuk penyakit hewan dan semen beku dengan unit pelaksana teknis Ditjen PKH, seperti Balai Besar Veteriner Farma (PUSVETMA) Surabaya dan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari.
Dengan meningkatnya kualitas SDM dan dukungan teknologi, Kementan berharap dapat mempercepat pencapaian swasembada daging sapi dan susu serta menjaga ketahanan pangan hewani yang berkelanjutan.
Hits: 0