
Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) membahas tindak lanjut rencana Vietnam melakukan investasi sapi perah terintegrasi industri susu di Indonesia, pada Selasa, 4 Februari 2025 di Kantor Pusat Kementan. Rapat ini merupakan respons atas surat Chairwoman of TH Group Strategic Council kepada Menteri Pertanian RI pada 13 Januari 2025, yang menyampaikan usulan fasilitas investasi dan rencana kedatangannya ke Indonesia pada 13 Februari 2025.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menyatakan bahwa pemerintah siap mendukung investasi ini dengan memastikan aspek teknis dan regulasi berjalan lancar.
“Investasi TH Group sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan produksi susu nasional dan mendukung ketahanan pangan berbasis peternakan. Kami akan memastikan ekosistem investasi yang kondusif, termasuk dalam aspek kesehatan hewan dan penyediaan hijauan pakan ternak,” ujar Agung Suganda.
Sebagai bagian dari persiapan, Kementan turut melibatkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, seperti Balai Besar Veteriner Maros, Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Pelaihari, serta Balai Veteriner Banjarbaru. UPT ini akan berperan dalam memastikan kesiapan lahan, kesehatan ternak, serta pengembangan hijauan pakan di wilayah Sulawesi Selatan dan Kalimantan Tengah.
Selain itu, Kementan juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait untuk mendukung keberhasilan investasi ini.
“Kami mendorong koordinasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah agar investasi ini memberikan manfaat maksimal bagi peternak lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” tambah Agung Suganda.
Nasrullah, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional menyampaikan bahwa pemerintah daerah Sulawesi Selatan perlu memanfaatkan kesempatan ini, khususnya Kabupaten Wajo dan Sidrap. Untuk mendukung rencana investasi, pemerintah daerah perlu menyediakan informasi terkait ketersediaan lahan yang clean dan clear.
“Ditjen PKH dan Balai Besar Veteriner Maros juga perlu memastikan secara teknis bahwa calon lokasi benar-benar siap digunakan untuk pengembangan sapi perah terintegrasi,” ujarnya.
Dengan rencana kedatangan Chairwoman TH Group, pemerintah berharap pertemuan tersebut dapat mempercepat implementasi investasi dan menyepakati dukungan fasilitas yang diperlukan. Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari upaya Indonesia dalam meningkatkan produksi susu nasional dan mengurangi ketergantungan impor susu.
Hits: 1