Kementan Kuatkan Ekosistem Agribisnis Nasional di Ajang Agrinex 2025
Jakarta — Kementerian Pertanian (Kementan) turut berpartisipasi aktif dalam Pameran Agribisnis Internasional Agrinex 2025 yang digelar di Hall D2 JiExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran yang dibuka secara resmi pada Kamis (6/11/2025) ini menjadi ajang bagi Kementan menyelenggarakan pameran yang menampilkan berbagai program, inovasi, dan capaian di sektor pertanian.
Tahun ini, Agrinex 2025 menghadirkan lebih dari 140 stan pameran yang menampilkan berbagai sektor unggulan, termasuk pertanian, peternakan, perikanan, dan teknologi hijau. Selain menjadi ajang promosi produk, pameran ini juga menjadi wadah edukasi dan inspirasi bagi masyarakat untuk lebih mencintai produk-produk lokal yang berkualitas.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan dalam pameran ini memperkenalkan potensi dan peran strategis peternakan dan kesehatan hewan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, sekaligus memperluas jangkauan informasi kepada masyarakat dan pelaku usaha.
Sekretaris Ditjen PKH Kementan, Nuryani Zainuddin, saat dikonfirmasi di Kantor Pusat Kementan, Jumat (7/11/2025), menyampaikan bahwa keikutsertaan Ditjen PKH dalam Agrinex merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat ekosistem agribisnis nasional dari hulu hingga hilir.
“Subsektor peternakan memiliki peran strategis dalam membangun ekosistem agribisnis yang berdaya saing. Melalui pameran seperti Agrinex, kami ingin memperkenalkan inovasi, membuka peluang investasi, dan mendorong kolaborasi agar sektor peternakan semakin maju dan berkelanjutan,” ujar Nuryani.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi ruang bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk melihat langsung capaian serta arah kebijakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional yang berorientasi pada ketahanan pangan dan kesejahteraan peternak.
Ketua Penyelenggara Agrinex Expo 2025, Rifda Ammarina, menegaskan pentingnya membangun ekosistem pertanian yang solid dan terintegrasi.
“Membangun ekosistem di sektor pertanian itu tidak bisa setengah-setengah. Harus bersamaan, kalau tidak serentak, daya ungkitnya tidak akan kuat,” ungkapnya.
Rifda juga menambahkan bahwa kolaborasi antarpemangku kepentingan menjadi kunci agar sektor agribisnis Indonesia semakin tangguh menghadapi tantangan global.
Dukungan terhadap penyelenggaraan Agrinex 2025 juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi, yang menilai ajang ini sebagai etalase kekuatan produk pertanian nasional.
“Harapan kami, Agrinex terus menjadi jendela kekuatan produk pertanian Indonesia. Ke depan, kegiatan ini perlu kita dukung agar benar-benar dapat mempresentasikan potensi dan keunggulan sektor pertanian kita,” ucapnya.
Lebih lanjut, Fajarini menjelaskan bahwa kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional saat ini mencapai 14,35 persen. Angka ini, kata dia, menunjukkan pentingnya peran sektor pertanian dalam menopang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui semangat kolaborasi dan inovasi yang dihadirkan di Agrinex 2025, Kementan berkomitmen untuk terus mendorong kemajuan agribisnis nasional.
Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, sektor pertanian Indonesia diyakini mampu tumbuh lebih kuat, mandiri, dan berdaya saing tinggi, menuju Indonesia Emas 2045.