Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu
Logo

Catatkan Ekspor Unggas Kembali, Kementan Kawal Tim Audit Timor Leste

15/10/2025 15:44:00 Hasrul 183

Gunung Sindur – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat upaya pembukaan pasar ekspor baru bagi produk unggas nasional. Sebagai bagian dari rangkaian Import Risk Analysis (IRA), delegasi Ministry of Agriculture, Livestock, Fisheries and Forestry (MALFF) Republik Demokratik Timor-Leste melakukan kunjungan ke Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) milik PT Raja Jeva Nisi di Gunung Sindur, Bogor Selasa (14/10).

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari proses yang dilakukan MALFF untuk mengevaluasi sistem jaminan kesehatan hewan, jaminan mutu dan kelayakan fasilitas pemotongan unit usaha unggas di Indonesia, sebelum memberikan ijin impor resmi. IRA menjadi salah satu tahapan penting sebelum Timor-Leste membuka akses impor produk karkas dan daging unggas dari Indonesia.

Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementan, Makmun, mengatakan bahwa semoga IRA yang dilaksanakan membawa hasil positif dan segera membuka keran ekspor unggas dari Indonesia. “Kementan menyambut baik kunjungan ini dan menegaskan komitmen dalam mendukung penuh upaya pelaku usaha dalam membuka pasar ekspor,” ujarnya.

Makmun menambahkan bahwa pemerintah terus memastikan kesiapan pelaku usaha melalui pendampingan teknis dan penguatan sertifikasi. “RPHU PT Raja Jeva Nisi telah memiliki sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) level 1, yang menandakan fasilitas tersebut memenuhi persyaratan veteriner dan higiene pangan sesuai standar nasional,” jelasnya.

Sementara itu, Mario Fransisco Amaral, Chief of Animal Quarantine Department MALFF, menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan penilaian menyeluruh terhadap fasilitas yang dikunjungi. “Kunjungan ini merupakan bagian dari proses audit teknis. Kami mencatat berbagai hal positif dari hasil observasi awal dan hasil lengkapnya akan dituangkan dalam laporan resmi setelah audit selesai,” ungkapnya.

Pimpinan PT Raja Jeva Nisi, Ariefin, mengungkapkan harapannya agar hasil audit nantinya menunjukkan bahwa fasilitas perusahaannya layak untuk ekspor ke Timor-Leste. “Kami berharap dapat segera memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan dan berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani di Timor-Leste. Kami siap menindaklanjuti setiap rekomendasi dari tim MALFF,” katanya.

Tim MALFF mengakhiri kunjungan dengan peninjauan menyeluruh fasilitas pemotongan, mulai dari proses produksi, sistem pendinginan hingga laboratorium di RPHU. Semua pihak berharap proses ini berjalan lancar dan menghasilkan hasil positif demi terwujudnya hubungan dagang yang kuat antara kedua negara.

Facebook Instagram Youtube X TikTok