
Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) mempercepat investasi di Subsektor Peternakan sapi guna meningkatkan produksi susu dan daging sapi nasional. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung Program Makan Bergizi (MBG), yang menargetkan perbaikan gizi masyarakat.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menegaskan bahwa pemerintah mendorong investasi dalam pengembangan sapi perah dan sapi pedaging dalam lima tahun ke depan.
“Kami mengajak investor untuk berkontribusi dalam program ini melalui impor sapi betina dewasa sebanyak satu juta ekor sapi perah dan satu juta ekor sapi pedaging dalam lima tahun ke depan,” ujar Agung dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) investasi sapi perah dan/atau sapi pedaging (mitra joint shipment) antar pelaku usaha, di Kantor Kementan Jakarta, Selasa (4/2).
Menurut Agung, peningkatan populasi ternak menjadi strategi utama untuk mengatasi defisit produksi susu dan daging. Dengan masuknya sapi betina dewasa, diharapkan produksi meningkat dan industri peternakan skala komersial semakin berkembang.
Selain menjamin pasokan pangan hewani, Kementan menekankan bahwa investasi ini harus segera terealisasi. Agung mengingatkan pelaku usaha agar tidak hanya berhenti pada penandatanganan MoU, tetapi segera merealisasikan pemasukan ternak dan segera menentukan mitra kerjasama untuk pemeliharan dan pengembangbiakan ternaknya
“Kami berharap komitmen ini tidak berhenti di atas kertas, tetapi segera diwujudkan dengan pemasukan ternak agar percepatan peningkatan populasi sapi perah dan sapi pedaging dapat berjalan lebih efektif”, katanya.
Pemerintah optimistis bahwa investasi di Subsektor Peternakan akan memperkuat Ketahanan Pangan Nasional serta meningkatkan kesejahteraan peternak dan masyarakat luas.
#BulanVaksinasiPMK
Hits: 5