Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Karantina Indonesia (BKI) terus memperkuat kolaborasi guna mendukung percepatan swasembada protein hewani. Upaya ini diwujudkan melalui Program Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN) yang dibahas dalam rapat strategis di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menyatakan bahwa harmonisasi persyaratan karantina hewan antara Indonesia dan negara mitra, seperti Brasil, berjalan lancar. “Sesuai arahan Menteri Pertanian, kita harus mempercepat pemasukan sapi perah dan sapi pedaging untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam negeri,” kata Agung.
Menurut Agung, sinergi antara Kementan dan BKI menjadi kunci kelancaran prosedur karantina hewan yang diperlukan untuk mendukung target pemerintah. “Kolaborasi yang solid sangat penting agar tidak ada hambatan dalam proses ini. Kita harus satu suara mendukung arahan Presiden,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Karantina Hewan BKI, Sriyanto, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen memastikan kesehatan hewan impor. “Kami memastikan setiap impor hewan memenuhi standar ketat, termasuk verifikasi penyakit di negara asal. Dukungan ini kami berikan sepenuhnya demi ketersediaan protein hewani dalam negeri,” ujar Sriyanto.
Salah satu fokus utama adalah mempercepat pemasukan sapi dari Brasil, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri peternakan, baik untuk produksi susu maupun daging. Proses ini menjadi bagian dari langkah strategis untuk mendukung keberhasilan P2SDN.
Kolaborasi erat antara Kementan dan BKI diharapkan mampu mempercepat pencapaian swasembada protein hewani. Dengan ketersediaan susu dan daging sapi yang mencukupi, Indonesia dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Hits: 0