Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong perkembangan susu organik di Indonesia. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), kerja sama dengan Pemerintah Denmark dalam program Strategic Sector Cooperation (SSC) on Organic Dairy Production kini memasuki tahap kedua (2024-2027).
Dalam acara diskusi bertema “Strategi Komunikasi dan Promosi Produk Susu Organik” di Jakarta, Senin (9/12), Kementan menegaskan pentingnya memperluas pasar susu organik sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsinya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menjelaskan bahwa produksi susu organik di Indonesia terus meningkat, tetapi kesadaran masyarakat untuk mengonsumsinya masih perlu didorong. “Produksi sudah naik, tapi pasarnya belum berkembang maksimal. Konsumen perlu lebih sadar manfaat susu organik, baik untuk kesehatan, lingkungan, maupun kesejahteraan hewan,” ujar Agung saat dikonfirmasi di Kantor Kementan, Jakarta (9/12).
Menurut Agung, tahap kedua program SSC akan fokus pada edukasi masyarakat dan memperkuat akses pasar. Strategi ini melibatkan kampanye publik, kolaborasi dengan berbagai pihak, hingga program edukasi langsung kepada konsumen.
Kementan juga mengarahkan produksi susu organik untuk mendukung program nasional, seperti Makan Bergizi Gratis. Lewat program ini, susu organik berkualitas akan didistribusikan ke sekolah-sekolah dan ibu menyusui, mendukung upaya peningkatan gizi masyarakat.
“Kami ingin susu organik menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat. Dengan dukungan semua pihak, sektor ini bisa berkembang lebih pesat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Ketua Kelompok Pengolahan Pangan dan Non Pangan Ditjen PKH, Boetdhy Angkasa, mengatakan strategi komunikasi akan mengandalkan media digital. “Kami akan aktif di media sosial, situs web, hingga platform video. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan komunitas kesehatan dan influencer untuk menjangkau lebih banyak orang,” jelasnya.
Di sisi lain, Vice President IFOAM Asia, Emillia Setyowati, menilai pendekatan Community Supported Agriculture (CSA) dapat membantu promosi susu organik. “CSA memperkuat hubungan langsung antara peternak dan konsumen, sehingga konsumen lebih memahami proses produksi dan pentingnya mendukung produk lokal,” katanya.
Melalui langkah-langkah ini, Kementan optimistis susu organik bisa lebih diterima oleh masyarakat dan menjadi pilihan utama untuk hidup sehat serta mendukung keberlanjutan lingkungan.
Hits: 0