Bogor – Kementerian Pertanian (Kementan) perlu terus memperkuat koordinasi dalam pengawasan mutu obat hewan, yang berdampak langsung pada kesehatan ternak dan kualitas produksi yang dihasilkan.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD Banten, Iip Makmur, dalam kunjungannya ke Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) Kementan, Senin, (9/12).
Iip Makmur, menegaskan pentingnya edukasi kepada peternak terkait penggunaan obat hewan bermutu.
“Sinergi antara legislatif dan pemerintah penting untuk memastikan peternak dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi,” ujarnya.
Kepala BBPMSOH, Hasan Abdullah Sanyata, menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap obat hewan.
“BBPMSOH berperan strategis dalam pengujian dan sertifikasi obat hewan, termasuk vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Mutu yang terjamin memastikan kesehatan ternak, mendukung produktivitas peternak, dan menjadi bagian penting dari kedaulatan pangan,” ujar Hasan.
Hasan juga mendorong Dinas Peternakan untuk lebih aktif mengawasi peredaran obat hewan.
“Sampel produk dari lapangan, seperti poultry shop, perlu diuji di BBPMSOH untuk memastikan sesuai standar Farmakope Obat Hewan Indonesia (FOHI). Ini kunci meningkatkan kualitas produksi ternak,” tambahnya.
Pengawasan mutu obat hewan yang konsisten diharapkan tidak hanya mendukung terjaganya kesehatan ternak, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan daya saing peternak lokal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Hits: 0