Kuningan, – Indonesia kembali menunjukkan perannya sebagai pemain utama dalam pemenuhan pangan dunia dengan pelepasan ekspor karkas ayam beku ke Timor Leste. Pada 22 November 2024, PT. Super Unggas Jaya (SUJA) berhasil mengirimkan 33 ton karkas ayam beku senilai Rp1,2 miliar, mencerminkan kemampuan subsektor peternakan nasional dalam memenuhi standar internasional.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya telah menegaskan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada pangan asal unggas dan mulai mengekspor surplus produksi ke berbagai negara.
“Dengan senang hati saya sampaikan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada dan mulai mengekspor surplus unggas dan telur,” ujar Mentan (25/7/2024). Langkah ini menjadi wujud nyata kontribusi Indonesia dalam mengatasi krisis pangan dunia.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, yang hadir dalam acara pelepasan ekspor, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras semua pihak.
“Ekspor ini tidak hanya menunjukkan kemampuan produksi nasional tetapi juga bukti bahwa Indonesia mampu memenuhi standar pangan global,” katanya.
Agung menjelaskan bahwa produksi daging ayam nasional pada 2024 tercatat mencapai 3,84 juta ton, melebihi kebutuhan domestik sebesar 3,72 juta ton. Hal ini menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya mandiri dalam sektor pangan unggas, tetapi juga siap menjadi salah satu negara penyokong kebutuhan pangan global.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor komoditas peternakan Indonesia pada Januari-September 2024 mencapai USD 992 juta (Rp15,3 triliun), dengan peningkatan volume sebesar 2,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Khusus untuk unggas, ekspor hingga September 2024 mencapai USD 7,25 juta (Rp112,5 miliar), meningkat 40,61% dibandingkan tahun 2023.
“Kami optimistis langkah ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai penyuplai pangan dunia,” tambah Agung.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT SUJA, Hang Jun Kyu, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk terus mendorong pertumbuhan industri peternakan di Indonesia. “Ekspor ini merupakan langkah penting bagi perusahaan kami untuk lebih mengembangkan usaha di bidang peternakan. Dengan ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam memajukan peternakan nasional sekaligus memperluas pasar produk unggas Indonesia di kancah internasional,” ungkapnya.
Hang Jun Kyu juga mengungkapkan bahwa PT SUJA telah menjalin pembicaraan dengan beberapa buyer internasional untuk meningkatkan volume ekspor. “Kami akan terus menambah jumlah ekspor dan saat ini tengah dalam pembicaraan dengan para buyer. Jika terealisasi, total nilai ekspor kami bisa mencapai 100 ton,” jelasnya.
Perwakilan Duta Besar Timor Leste, Apolo Adido, menyebut ekspor perdana karkas frozen ini merupakan tonggak sejarah baru dalam hubungan kerja sama dengan Indonesia melalui. “Ekspor perdana karkas ayam beku ini adalah peluang besar dan langkah strategis bagi Timor Leste. Ini bukan sekadar perdagangan, tetapi juga wujud komitmen kami untuk mengembangkan bangsa,” ujar Apolo.
Ia menambahkan, ekspor ini mencerminkan kesiapan Timor Leste untuk menerima lebih banyak investasi dari Indonesia. “Ini pertama kalinya investasi di sektor unggas dari Indonesia masuk ke Timor Leste. Kami sangat terbuka terhadap peluang investasi lainnya, khususnya di bidang peternakan dan produk pertanian,” jelasnya
Keberhasilan ekspor ini tidak hanya memperkuat daya saing subsektor peternakan nasional, tetapi juga menjadi simbol kontribusi Indonesia dalam memastikan ketahanan pangan global, sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada pangan.
Hits: 0