Select Page

Jakarta, 12 November 2024 – Kunjungan delegasi Selandia Baru ke Indonesia pada 6-12 November 2024 telah membuka peluang baru untuk memperkuat kerjasama strategis dalam industri susu. Dengan fokus utama Indonesia saat ini adalah mencapai swasembada susu, kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dukungan teknologi serta pelatihan yang diperlukan guna mendorong pengembangan industri persusuan di Tanah Air.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas produksi susu domestik untuk memenuhi target ambisius pemerintah melalui Program Minum Susu, yang bertujuan menjangkau 82,9 juta siswa pada tahun 2029.

“Indonesia perlu meningkatkan populasi sapi perah secara signifikan guna mencukupi kebutuhan susu segar nasional,” jelas Agung dalam sambutannya pada acara penutupan kunjungan delegasi Selandia Baru yang berlangsung di Kantor Pusat Kementerian Pertanian di Jakarta (12/11).

Menurut Agung, meskipun ada tantangan besar dalam meningkatkan produksi susu, pemerintah optimis terhadap potensi sektor ini. Sebagian besar peternak sapi perah di Indonesia adalah peternak kecil yang menghadapi kendala seperti hasil susu yang rendah, biaya produksi yang tinggi, serta akses terbatas terhadap teknologi canggih.

“Namun, dengan meningkatnya permintaan susu serta dukungan yang kuat dalam pelatihan dan infrastruktur, kami yakin sektor susu memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang,” tambah Agung.

Agung juga berharap kemitraan ini akan membuka jalan bagi program percontohan di bidang pemuliaan atau peningkatan genetik, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor persusuan.

“Sebagai salah satu negara penghasil susu utama dunia, kami berharap Selandia Baru dapat mendukung Indonesia dengan berbagi pengalaman dan teknologi, termasuk dalam pelatihan inseminasi buatan untuk produksi semen sexing serta pelatihan teknisi transfer embrio,” ujar Agung.

Di sisi lain, Sandra Kennington, perwakilan dari Selandia Baru, menyampaikan apresiasi atas berbagai inisiatif yang telah dikembangkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PKH, khususnya di fasilitas unggulan seperti Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU HPT) Baturraden, Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, serta Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang.

“Kami melihat banyak hal positif yang telah dibangun di Unit Pelaksana Teknis (UPT) ini, dan juga sejumlah peluang perbaikan yang dapat meningkatkan potensi sektor peternakan Indonesia” ungkap Sandra.

Sandra juga berharap kerjasama ini akan mendukung program pengembangan susu yang tengah diupayakan oleh pemerintah Indonesia serta memberikan manfaat berkelanjutan bagi kedua negara.

Hits: 1

Share and Enjoy !

Shares
Facebook Twitter Pinterest WhatsApp Print
1
Hallo .. Ada yang bisa kami bantu ?
Powered by
FacebookTwitterInstagramTikTokYoutubeEmail
Skip to content