Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu
Logo

Upaya Stabilisasi Pasokan Pakan Ternak, Pemerintah Salurkan Jagung 52.400 Ton

24/09/2025 08:01:00 Hasrul 661

Jakarta – Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog resmi meluncurkan penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Jagung Tahun 2025. Acara peluncuran digelar di Kantor Badan Pangan Nasional, Jakarta, Rabu (24/9).

Program SPHP ini merupakan langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga jagung pakan ternak, khususnya bagi peternak ayam petelur. Melalui program ini, pemerintah menyalurkan 52.400 ton jagung dengan harga Rp5.500 per kilogram kepada lebih dari dua ribu peternak ayam petelur (layer) mandiri yang terdaftar dalam asosiasi maupun koperasi.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menegaskan, kebijakan ini merupakan bentuk intervensi pemerintah untuk menyeimbangkan kepentingan petani dan peternak. “Saya hanya ingin memastikan 52.400 ton jagung ini bisa segera sampai ke peternak dengan harga Rp5.500. Pada saat harga jagung tinggi, tugas pemerintah adalah membantu peternak,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara Bapanas dan Bulog dalam memastikan distribusi berjalan lancar, akurat, serta tepat sasaran. “Skema pelaksanaan SPHP ini sudah jelas, mulai dari pengajuan hingga siapa peternaknya. Kita pastikan tidak ada fraud, dengan by name by address. Bulog harus menjaga kualitas jagung yang disalurkan, karena ini sangat menentukan produksi ternak,” katanya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyampaikan apresiasi atas peluncuran SPHP Jagung 2025. Menurutnya, langkah ini akan memberi dampak signifikan terhadap stabilisasi pasokan dan harga pakan dan telur. “Program ini yang kami tunggu-tunggu. Saat harga jagung naik, SPHP hadir menstabilkan. Penyaluran harus cepat, karena secara psikologis keputusan pemerintah ini langsung memengaruhi pasar. Kami yakin harga jagung akan segera kembali stabil,” tuturnya.

Ia menambahkan, validasi data peternak terus dilakukan agar penyaluran lebih cepat dan akurat. Selain itu, pemerintah akan menjaga kualitas jagung agar berdampak positif pada produktivitas peternak. “Pakan ini sangat menentukan kualitas telur maupun ayam hidup. Karena itu, kami mohon Bulog menjaga kualitas distribusi. Dengan SPHP Jagung, harga pakan bisa terkendali, sehingga konsumen tetap mendapat protein hewani dengan harga terjangkau,” imbuhnya.

Dari sisi pelaku usaha, perwakilan peternak ayam layer Jawa Tengah, Suwardi, mengapresiasi kebijakan ini yang dinilai hadir tepat waktu. “Ini adalah momen yang datang dalam posisi yang tepat. Kebetulan untuk suplai juga agak berkurang, harganya agak tinggi, kedatangan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) ini tidak akan mematikan petani, kedatangan CJP untuk menstabilkan kebutuhan para peternak. Jadi, antara petani-peternak adalah satu kesatuan yang sama. Semuanya sama-sama dilindungi,” ungkapnya.

Peluncuran Penyaluran SPHP Jagung 2025 menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga ketersediaan bahan pakan strategis, mendukung keberlanjutan usaha peternakan rakyat, sekaligus melindungi keseimbangan rantai pasok pangan nasional, menuju Indonesia Emas 2045.

Facebook Instagram Youtube X TikTok