Program Ayam Merah Putih Kementan Makin Digemari, Kelompok Wanita Tani Srikandi Raup Untung Maksimal
Purbalingga - Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi di Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, mulai merasakan dampak nyata dari bantuan Ayam Petelur Merah Putih yang disalurkan Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Bantuan sebanyak 600 ekor ayam petelur tersebut kini telah memasuki masa produksi.
Ayam petelur yang diterima pada November lalu itu mampu menghasilkan lebih dari 100 butir telur per hari. Capaian tersebut dinilai sebagai hasil dari pengelolaan yang relatif baik serta adanya pendampingan teknis kepada kelompok penerima bantuan.
Ketua KWT Srikandi, Yuniati, mengatakan bantuan ayam petelur ini memberikan tambahan penghasilan bagi anggota kelompok. “Bantuan ini sangat membantu perekonomian anggota. Selain menambah pendapatan, kegiatan beternak juga memberi ruang bagi perempuan desa untuk berperan aktif dalam ketahanan pangan keluarga,” ujar Yuniati , Minggu (28/12/2025).
Menurut dia, produksi telur diperkirakan akan terus meningkat seiring bertambahnya usia ayam. KWT Srikandi pun optimistis usaha ini dapat berkembang menjadi sumber pendapatan yang lebih stabil bagi seluruh anggota kelompok.
Kepala Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, Dani Kusworo, menilai KWT Srikandi memiliki potensi menjadi kelompok percontohan. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam penerapan tata kelola peternakan yang baik.
“Ke depan, kelompok ini harus mampu menjaga standar kebersihan produksi telur, menerapkan budidaya ayam petelur yang baik, serta mengelola limbah secara ramah lingkungan,” kata Dani Kusworo.
Selain aspek teknis, Dani juga menyoroti pentingnya penguatan kelembagaan kelompok. Menurutnya, kerja sama yang solid dan efisien menjadi kunci agar usaha peternakan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota secara berkelanjutan.
Program bantuan Ayam Petelur Merah Putih ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi telur, tetapi juga menjadi model pemberdayaan masyarakat di sektor peternakan. Di Purbalingga, KWT Srikandi menjadi contoh bagaimana intervensi pemerintah dapat mendorong peran perempuan desa dalam penguatan ekonomi dan ketahanan pangan lokal.