
Jakarta – Dalam rangka mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan meningkatkan ketersediaan susu segar dalam negeri, Kementerian Pertanian dalam hal ini Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Percepatan Pengembangan Industri Susu Nasional melalui Skema Investasi Asing (20/1).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kementerian dan lembaga, termasuk dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Kementerian Keuangan, Kementerian dan Lembaga lainnya serta pemerintah daerah Sulawesi Selatan dan Kalimantan Tengah, sebagai lokasi target investasi. Diskusi ini membahas dukungan yang dapat diberikan kepada calon investor asing potensial untuk mendorong pengembangan industri sapi perah nasional secara terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Peternakan, Ali Agus, dalam hal ini mewakili Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi investasi asing yang berkontribusi pada pengembangan subsektor peternakan nasional.
“Kami menyadari pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan investor untuk membangun ekosistem peternakan yang berkelanjutan. Kami harapkan dengan adanya kolaborasi dan sinergi yang baik dari berbagai Kementerian dan Lembaga, program percepatan pemenuhan produksi susu dan daging sapi akan dapat berjalan dengan baik dan lebih efektif, sehingga mampu memenuhi kebutuhan nasional, serta mendukung kemandirian pangan dan peningkatan gizi masyarakat.,” ujar Ali Agus.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menambahkan bahwa investasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi susu nasional, tetapi juga membuka peluang besar bagi peternak lokal.
“Kolaborasi ini akan memberikan dampak positif, termasuk peningkatan populasi sapi perah, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan konsumsi susu segar melalui Program Makan Bergizi (MBG). Upaya ini selaras dengan visi besar Presiden untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana kemandirian pangan menjadi salah satu pondasi penting menuju bangsa yang berdaulat dan sejahtera.,” ungkap Agung.
Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Iwan Suryana, menegaskan bahwa pemerintah telah menyusun strategi terpadu untuk menarik investor asing, termasuk kemudahan akses perizinan.
“Kami memahami bahwa investor membutuhkan kepastian dalam hal regulasi dan kebijakan. Oleh karena itu, pemerintah terus menyempurnakan sistem perizinan, insentif pajak, serta subsidi untuk mendukung sektor strategis seperti peternakan. Komitmen dari investor menunjukkan bahwa Indonesia bisa menjadi tujuan investasi yang kompetitif,” jelas Iwan.
Melalui FGD ini, pemerintah berharap dapat mempercepat realisasi investasi yang mampu meningkatkan populasi sapi perah dan mendukung target produksi susu nasional dalam rangka percepatan Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional mendukung MBG menuju Indonesia Emas 2045.
Hits: 2