Jakarta – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian terus mengupayakan langkah strategis dalam memperkuat subsektor peternakan nasional. Menerima kunjungan dari PT Putra Perkasa Genetika (PPG), PT New Hope, dan perwakilan peternak lokal Haji Atma bertempat di Kantor Pusat Kementan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda, memaparkan visi besar untuk mewujudkan integrasi pembibitan ayam yang lebih kuat di Indonesia (9/12).
Pada kesempatan ini, PT New Hope mengungkapkan bahwa perusahaan mereka telah memiliki delapan fasilitas di berbagai wilayah Indonesia, seperti: Medan, Lampung, Balaraja, Demak, Cirebon, Surabaya, Makassar, dan lokasi lainnya. Dengan jaringan yang luas ini, Agung melihat peluang besar untuk memperkuat kolaborasi antara pembibit lokal, asosiasi, investor, dan peternak.
Salah satu fokus yang disampaikan adalah mendorong pengembangan Grand Parent Stock (GPS) lokal sebagai langkah mendukung keberlanjutan peternakan skala kecil dan menengah. “Kolaborasi antara pembibit lokal dan mitra strategis, termasuk skala kecil, sangat penting untuk mendukung Program Makan Bergizi yang kami gagas,” ujar Agung.
Dalam kunjungan ini, Agung juga memaparkan Skema Pengembangan Klaster Ayam Petelur yang terintegrasi. Program ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung inisiatif Makan Bergizi Gratis.
Lebih lanjut, Agung mengajak kolaborasi antara PPG, New Hope dan peternak lokal untuk dapat membangun peternakan berbasis Closed Loop di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
“Sistem Closed Loop adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam peternakan, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki potensi besar untuk pengembangan subsektor ini,” ujar Agung.
Kementan berharap kolaborasi konkret antara pembibit ayam, peternak dan investor akan mewujudkan peternakan yang mandiri, berkelanjutan, dan mendukung swasembada pangan.
Hits: 0