Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan rencana produksi ayam ras untuk tahun 2025 sebagai langkah awal mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan diluncurkan pada tahun yang sama. Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi dan berkualitas bagi masyarakat, terutama di daerah yang rawan kekurangan gizi.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH, Sintong HMT Hutasoit, menekankan bahwa peningkatan produksi ayam ras akan mendukung keberhasilan program tersebut. Produksi ayam ras, baik untuk ayam pedaging (broiler) maupun ayam petelur (layer), diproyeksikan akan memainkan peran sentral dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat.
“Kami percaya bahwa dengan peningkatan produksi ayam ras yang terencana dan terukur, kita dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan pangan nasional dan kesehatan masyarakat,” ujar Sintong dalam Rapat Koordinasi Teknis di Jakarta (2/12).
Sebagai bagian dari rencana tersebut, Ditjen PKH sedang mengkaji kebutuhan Grand Parent Stock (GPS) ayam ras, yang akan menjadi basis untuk produksi ayam ras di masa depan. Sintong mengungkapkan bahwa proyeksi kebutuhan ayam ras akan dipetakan hingga tahun 2027 untuk memastikan keberlanjutan pasokan yang cukup bagi masyarakat.
Selain itu, Kementan juga berharap agar sektor peternakan ayam ras dapat semakin mandiri, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan daya saing produk domestik. Dengan memaksimalkan produksi ayam ras, pemerintah berharap dapat menurunkan biaya pangan, sekaligus meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi dengan harga yang terjangkau.
“Dengan peningkatan produksi yang terencana, kami yakin dapat mencapainya. Ini bukan hanya tentang jumlah, tapi juga kualitas dan distribusinya,” kata Sintong.
Rencana produksi ayam ras yang matang ini diharapkan tidak hanya mendukung program MBG, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional.
Hits: 0