Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu
Logo

Mentan Amran: Harga Stabil, Pasokan Telur Aman untuk MBG Berkat Kekompakan Peternak

20/11/2025 09:40:00 Hasrul 103

Jakarta – Pemerintah bersama peternak dan pelaku usaha telur dari seluruh Indonesia merumuskan sejumlah langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga telur dan memperkuat pasokan nasional. Hal ini disepakati dalam pertemuan Rapat Koordinasi Stabilisasi Harga Telur Ayam Ras yang digelar di Jakarta pada Rabu (19/11/2025). 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasinya terhadap kekompakan para pelaku usaha perunggasan, mulai dari skala besar, menengah, hingga kecil, yang sepakat mendukung arahan pemerintah. 

“Saya bangga dengan para pengusaha telur seluruh Indonesia. Mereka kompak, semua sepakat mengikuti arahan pemerintah,” ujar Amran saat konfrensi pers.

Salah satu keputusan utama adalah formulasi ulang Harga Pokok Produksi (HPP) jagung sebesar Rp5.500, serta Harga Eceran Tertinggi (HET) jagung Rp7.000. Pemerintah menilai langkah ini krusial karena jagung merupakan komponen terbesar dalam biaya pakan ayam petelur. 

“Kenaikan harga telur yang terjadi jangan dibesar-besarkan, hanya sedikit di atas Rp30.000 dan insyaAllah akan segera turun,” tambah Amran. Ia juga mengungkapkan harga Day Old Chick (DOC) juga turun dari Rp14.000 menjadi Rp11.500.

Langkah lanjutan yang disepakati adalah kesiapan peternak telur untuk memastikan kecukupan pasokan telur bagi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo. Tambahan kebutuhan diperkirakan mencapai 0,7 juta ton telur dan 1,1 juta ton ayam secara nasional. 

Menurut Amran, kebijakan ini membawa dampak ekonomi besar bagi peternak. 

“Ini adalah rezeki bagi peternak dan industri perunggasan. Dengan adanya MBG dan off-taker yang jelas, harga ayam dan telur tidak akan naik-turun lagi. Pemerintah akan mengawal sistem ini dengan baik,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Presidium Pinsar Nasional, Yudianto Yosgiarso, turut memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah. Ia mengapresiasi perhatian Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya melalui bantuan jagung program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sejak Oktober. 

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri yang selalu memberi perhatian saat peternak menghadapi kesulitan. Program SPHP sangat membantu dan kami berharap dapat berlanjut hingga awal tahun,” ujar Yudianto.

Terkait program MBG, Pinsar menegaskan bahwa peternak siap memenuhi tambahan kebutuhan produksi secara bertahap. Yudianto menjelaskan bahwa produksi nasional saat ini sekitar 6,4–6,5 juta ton per tahun dan dapat ditingkatkan menjadi sekitar 7 juta ton. 

“Kami pastikan peningkatan produksi tidak mengganggu proses replacement bagi peternak yang sudah berjalan,” katanya.

Pinsar juga menegaskan komitmennya menjaga harga sesuai acuan pemerintah. Meskipun pemerintah menetapkan angka Rp30.000 untuk program MBG, para peternak sepakat menjaga harga on farm di Rp27.500 dan bahkan berkomitmen mempertahankan Rp27.000 di wilayah Jawa. 

Yudianto menegaskan bahwa jika terdapat harga telur tinggi di pasaran, itu bukan berasal dari peternak. 

“Harga di tingkat peternak saat ini masih di bawah Rp26.000, sesuai acuan. Jika di pasar lebih tinggi, berarti ada pihak lain yang bermain,” tegasnya.

Dengan berbagai langkah ini, pemerintah dan Pinsar optimistis stabilisasi harga telur dapat terjaga, sementara jutaan petani jagung dan peternak dapat merasakan manfaat kebijakan ini. 

Menteri Amran menegaskan bahwa kebijakan yang diambil Presiden Prabowo merupakan bentuk nyata hadirnya negara dalam menggerakkan ekonomi rakyat. 

“Petani jagung tersenyum, peternak bahagia, konsumen senang. Inilah ekonomi Pancasila yang menggerakkan 9 juta pelaku usaha dan berdampak bagi lebih dari 36 juta masyarakat,” tutup Mentan Amran.

Facebook Instagram Youtube X TikTok