Kementan Tingkatkan Mutu Genetik Ternak Nigeria Melalui Program Transfer Embrio
Jakarta — Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan manajemen transfer embrio ternak bagi Nigeria sebagai wujud komitmen Indonesia dalam mendukung peningkatan mutu genetik ternak dan ketahanan pangan di Afrika. Pelatihan yang berlangsung pada 7–18 Desember 2025 ini merupakan bagian dari kerja sama South-South and Triangular Cooperation (SSTC), didanai penuh oleh Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan dan didampingi Kementerian Luar Negeri.
Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nuryani Zainudin, menegaskan bahwa Indonesia telah mengembangkan teknologi reproduksi ternak yang matang dan pengalaman panjang dalam pengembangan bibit unggul serta produksi embrio. Melalui kerja sama ini, Indonesia berharap dapat memberikan manfaat nyata bagi penguatan subsektor peternakan Nigeria.
“Indonesia telah menempuh perjalanan panjang dalam pengembangan bibit unggul dan produksi embrio. Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan manfaat nyata bagi penguatan sektor peternakan Nigeria,” ujar Nuryani.
Delegasi Nigeria memberikan apresiasi tinggi atas pelatihan ini. Menurut Muhammed Gidado, Special Assistant to the Honourable Minister, Federal Ministry of Livestock Development, pelatihan ini menjadi momentum penting untuk membangun fondasi kuat dalam pengembangan industri peternakan Nigeria.
“Indonesia memiliki kapasitas teknis yang terbukti dalam teknologi reproduksi ternak. Kami datang untuk berkolaborasi, dan membawa pulang pengetahuan yang dapat mempercepat transformasi sektor peternakan Nigeria,” kata Gidado.
Nuryani menambahkan bahwa kerja sama SSTC ini bukan sekadar transfer teknologi, tetapi juga merupakan sarana memperkuat solidaritas dan konektivitas antarnegara guna menghadapi tantangan global ketahanan pangan. “Kerja sama Selatan–Selatan bukan hanya soal berbagi teknologi, tetapi juga saling menguatkan dalam menghadapi tantangan global ketahanan pangan. Kami menyambut baik kolaborasi Indonesia–Nigeria yang semakin erat,” ujarnya.
Program pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas teknis pejabat Nigeria dalam merancang kebijakan reproduksi ternak yang modern, berkelanjutan, dan adaptif terhadap kebutuhan pembangunan peternakan di Nigeria.