Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu
Logo

Kementan Siapkan Roadmap, Produksi Susu Nasional Ditarget Penuhi Kebutuhan 2029

26/09/2025 08:28:00 Hasrul 101

Jember – Pemerintah menargetkan pada 2029, sekitar 96 persen kebutuhan susu dapat dipenuhi dari dalam negeri. Saat ini produksi susu nasional baru sekitar 20 persen, namun dengan strategi penambahan populasi sapi perah dan penguatan kemitraan industri, target ambisius ini dinilai realistis untuk dicapai. Hal ini mengemuka pada acara The National Conference of Applied Animal Science (N- CAAS) 2025 dengan tema “Sustainable AgriTech Meets Animal Science for National Food Resilience”, Kamis (25/9).

Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), Nuryani Zainuddin, menjelaskan bahwa roadmap percepatan produksi susu sudah disusun hingga lima tahun mendatang, seperti Program Percepatan Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN). 

“Pada 2029, kebutuhan susu diproyeksi mencapai 8,5 juta ton. Dengan strategi penambahan populasi sapi perah, pengembangan kluster peternakan, serta penguatan kemitraan industri, kami menargetkan 96 persen kebutuhan dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri,” ungkap Nuryani.

Selain susu, pemerintah juga terus mendorong kemandirian daging sapi. Saat ini produksi dalam negeri telah mencapai 48 persen kebutuhan nasional, dan melalui program penambahan populasi sapi potong, inseminasi buatan, serta transfer embrio, targetnya pada 2029 kapasitas produksi bisa meningkat hingga 70 persen.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan investasi, teknologi, dan keterlibatan peternak lokal sangat penting,” tambah Nuryani.

Industri persusuan menyambut baik langkah pemerintah. Moh. Nur Alim Muslim, Plant Manager CV. Cita Nasional Indonesia, produsen susu murni lokal yang berbasis di Semarang, menilai peluang pasar susu di Indonesia masih sangat besar. 

“Jember, misalnya, dalam dua tahun terakhir menjadi pasar utama kami dan respon masyarakat sangat positif. Tantangan kita sekarang adalah bagaimana membiasakan minum susu setiap hari agar konsumsi nasional meningkat,” ujar Nur Alim.

Menurut data FAO, konsumsi susu di Indonesia berada pada angka 16,49 kg per kapita per tahun. Meski masih di bawah negara lain, kondisi ini justru menjadi peluang besar bagi pemerintah, industri, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun budaya minum susu. Dengan langkah nyata berupa kampanye gizi, penguatan produksi lokal, dan distribusi yang lebih luas, konsumsi susu nasional diyakini akan terus meningkat.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah dan pelaku usaha menekankan perlunya kolaborasi. Edukasi gizi, ketersediaan produk dengan harga terjangkau, serta akses distribusi yang lebih luas menjadi strategi utama. 

Pemerintah optimistis, dengan dukungan regulasi, insentif investasi, serta partisipasi industri dan masyarakat, Indonesia bisa keluar dari ketergantungan impor susu dan daging. 

“Ketahanan pangan bukan hanya urusan peternak atau pemerintah, melainkan pilar kedaulatan bangsa. Untuk itu, kita semua perlu bergandengan tangan,” tutup Nuryani.

Facebook Instagram Youtube X TikTok