Kementan Gandeng Industri Pakan, Sukseskan Program MBG
Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong kolaborasi erat antara industri pakan, mitra investasi, dan pemerintah guna memperkuat dukungan terhadap program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Upaya ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pengembangan sapi pedaging dan sapi perah antara anggota Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) dengan 36 perusahaan mitra strategis di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu (01/10).
Direktur Pakan, Tri Melasari, menegaskan bahwa kerja sama tersebut menjadi langkah konkret industri dalam memperkuat rantai pasok protein hewani nasional. “Momentum ini kami lihat sebagai peluang untuk memperkuat ketersediaan bahan baku, meningkatkan kualitas pakan, serta mendukung populasi sapi pedaging dan sapi perah. Pada akhirnya, semua diarahkan untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis bagi masyarakat,” ujarnya.
Tri Melasari menambahkan bahwa program MBG yang menjadi prioritas utama di era Presiden Prabowo Subianto juga menjadi fokus utama Kementan dalam RPJMN 2025–2029. “Kami melihat program ini sebagai investasi besar untuk masa depan bangsa. Dengan dukungan penuh Kementan dan sinergi 36 perusahaan pakan, kami optimistis penyediaan daging sapi dan susu nasional akan semakin kuat, sehingga Indonesia mampu melahirkan generasi sehat, produktif, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Ketua Umum GPMT, Desianto Budi Utomo, menambahkan bahwa keterlibatan industri pakan dalam program ini merupakan bentuk kontribusi nyata terhadap pemenuhan gizi masyarakat. “Dengan penandatanganan kerja sama ini, pelaku usaha menunjukkan dukungan penuh terhadap program MBG sekaligus mendorong peningkatan konsumsi protein hewani nasional,” imbuhnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan, Ali Agus, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan program. “Sinergi pemerintah dan pelaku usaha harus terus dijaga. Tanpa kerja sama erat, upaya memperkuat ketahanan pangan dan gizi masyarakat tidak akan optimal,” pungkasnya.
Melalui kerja sama ini, GPMT bersama mitra investasi berkomitmen memperluas pengembangan sapi pedaging dan sapi perah, baik melalui peningkatan kapasitas peternakan maupun integrasi dengan industri pakan. Langkah ini diharapkan mampu menekan impor, meningkatkan produktivitas, serta membuka peluang lapangan kerja baru di subsektor peternakan.
Kementan menargetkan program MBG tidak hanya meningkatkan akses gizi masyarakat, tetapi juga menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi subsektor peternakan dan industri pendukungnya. Dengan sinergi yang terus terjaga serta dukungan investasi berkelanjutan, program ini diyakini akan berjalan konsisten dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
"Program ini adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan bangsa. Kementan akan terus mengawal agar kerja sama industri dan pemerintah berjalan sesuai harapan, demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat, produktif, dan mandiri,” pungkas Ali Agus.