Kementan Gaet Pos Indonesia, Kiriman Produk Peternakan Dijamin Cepat Sampai
Jakarta – Kementerian Pertanian mendorong pemerataan distribusi pangan, khususnya produk peternakan, dengan memperkuat kemitraan logistik bersama PT Pos Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk kawasan 3T—tertinggal, terdepan, dan terluar.
Distribusi pangan nasional selama ini masih menghadapi tantangan akibat sebaran produksi yang belum merata. Biaya logistik juga menjadi salah satu kendala utama dalam menjamin ketersediaan pangan di berbagai daerah. Untuk menjawab persoalan tersebut, Kementan menggandeng pelaku usaha logistik nasional sebagai mitra strategis.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menilai kerja sama dengan PT Pos Indonesia sangat penting dalam memperluas jangkauan layanan sektor peternakan.
“Yang bisa dikerjasamakan antara Ditjen PKH dan PT Pos Indonesia meliputi pengiriman semen beku, bibit, sampel, benih, dan vaksin ke wilayah 3T - tertinggal, terdepan, dan terluar,” ujar Agung di Kantor Kementan, Jakarta (1/8/2025).
Ia menambahkan, dukungan layanan logistik sangat dibutuhkan bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Kementan, terutama yang telah berstatus Badan Layanan Umum (BLU), seperti Balai Besar Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, dan Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang.
PT Pos Indonesia yang kini memiliki lebih dari 4.800 Kantor Pos Online di seluruh Tanah Air dinilai memiliki keunggulan dalam menjangkau daerah terpencil.
“Kami pernah mengirimkan semen sapi ke seluruh penjuru Indonesia dalam kerja sama dengan Ditjen PKH,” ujar Fediyan Syahputra, Executive Vice President PT Pos Indonesia.
Menurut Fediyan, perusahaan telah menyiapkan berbagai skema tarif layanan logistik yang fleksibel berbasis sistem digital. Tarif pengiriman dihitung berdasarkan komponen biaya tetap dan variabel, dan masih dapat disesuaikan melalui kerja sama.
Agung Suganda turut mendorong PT Pos Indonesia untuk lebih aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait peran dan fungsinya sebagai penyedia layanan logistik nasional. Ia berharap citra PT. Pos Indonesia dapat semakin dikenal luas dan menjadi pusat layanan masyarakat, seperti halnya sistem pos di Jepang yang telah berkembang menjadi sentral aktivitas publik.
Kementan optimistis, kolaborasi ini akan membuka peluang sinergi lebih luas di masa depan. Penguatan sistem logistik menjadi bagian dari upaya besar untuk menjamin ketahanan pangan dan pemerataan akses layanan peternakan nasional.