Garap Potensi Garut, Kementan Dorong Manfaatkan KUR dan Bangun Pusat Riset Domba Garut
Jakarta - Kabupaten Garut memiliki potensi peternakan yang unggul, terutama pada domba dan kambing sebagai produk unggulan, meskipun peternakan ayam dan sapi juga berkembang pesat. Hal itu diungkapkan Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin saat bertemu dengan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda, Selasa (11/11/2025).
Dalam pertemuan di Kantor Pusat Kementan tersebut, Abdusy Syakur menceritakan terkait perkembangan peternakan dan penangan inflasi di wilayah Garut terkait produk pertanian dan peternakan. Ia menyatakan bahwa pemerintah Garut melakukan banyak program guna menekan inflasi.
"Kami mengendalikannya melalui berbagai program, mengelola rantai pasokannya secara efisien, termasuk peningkatan komoditas pertanian dan peternakan," ujar Abdusy Syakur.
Guna meningkatkan komoditas, Agung Suganda menyarankan agar peternak Garut dapat memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga 3% per tahun, yang merupakan subsidi dari pemerintah untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"KUR dengan suku bunga 3% ini untuk mempermudah akses modal bagi UMKM dan mendukung ekonomi rakyat," ujar Agung.
Perkembangan Domba Garut juga mengemuka dalam pertemuan tersebut. Diketahui Domba Garut tidak hanya dimanfaatkan sebagai penghasil daging, tetapi juga memiliki peran penting dalam aspek budaya dan ekonomi lokal, terutama dalam seni dan tradisi.
Terkait hal tersebut, Agung menyarankan pembentukan Pusat Riset Domba Garut. Pembentukan lembaga riset ini, bisa dilakukan pemerintah daerah Garut dengan Universitas Padjadjaran (Unpad). Pusat riset ini untuk mengangkat potensi Domba Garut hingga tingkat nasional.
"Domba Garut memiliki potensi sangat besar dalam penyediaan protein hewani, pemberdayaan ekonomi rakyat, dan bernilai budaya. Oleh karenanya harus menjadi ikon nasional.” ujar Agung.
Agung menekankan kolaborasi antara pemerintah dan akademisi dapat memperkuat ekosistem peternakan nasional yang berkelanjutan.