Berkaitan dengan pasar bebas akan terjadi masuknya produk hewan dari luar negeri maupun antar wilayah provinsi di Indonesia berpotensi membawa risiko masuknya penyakit hewan atau mikrobiologik yang dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan di negara pengimpor. Berdasarkan perjanjian SPS-WTO, suatu negara tidak dapat menolak pemasukan hewan/produk hewan dari negara lain tanpa alasan ilmiah yang dapat dipertanggung-jawabkan. Selain dari pada itu Kegiatan perdagangan dengan lingkungan sanitasi yang tidak higiene dapat menimbulkan mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan manusia, sehingga sangat diperlukan suatu pengetahuan mengenai analisis risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko serta menentukan intervensi secara efektif.
Untuk meningkatkan pengetahuan penguji laboratorium bidang pengujian produk makanan asal hewan dan pengawasan bidang kesmavet dalam rangka mencegah masuknya penyakit hewan khususnya penyakit hewan menular utama dan zoonosis diperlukan pengetahuan analisa risiko untuk melakukan tindakan sanitary guna menjamin keamanan produk asal hewan yang diperdagangkan di pasaran. Balai Pengujian Mutu dan sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) Menyelenggarakan Workshop Bimbingan Teknis Kajian Risiko Produk Hewan Berdasarkan Hasil Pengujian Salmonella,SP. Acara yang di gelar di Gedung BIMTEK Lab Kesmavet tanggal 17-18 November 2016 dibuka oleh drh. Rr. Endang Ekowati selaku Kepala BPMSPH ini dihadiri oleh penguji Laboratorium BPMSPH yang terdiri dari Jabatan Medik Veteriner dan Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP).
Turut hadir Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian drh. Sri Mukartini, MappSc, yang didampingi drh. Imron Suandy Kepala Seksi Pengujian Peoduk Hewan. Dirktur kesehatan Masyarakat Veteriner dalam sambutanya mengucapkan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Workshop Bimbingan Teknis Kajian Risiko Produk Hewan Berdasarkan Hasil Pengujian Salmonella,SP karena BPMSPH sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya merupakan ujung tombak sebagai lembaga yang menekan keamanan produk asal hewan yang masuk ke Indonesia yang dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan melalui produk makanan asal hewan.
Dalam workshop ini menghadirkan narasumber dari FKH IPB Dr. Ir. Etih Sudarmika, M.Si. dalam paparanya menyeampaikan “Analisis risiko adalah adalah proses ilmiah, terbuka dan transparan yang mengikuti pendekatan terstruktur yang terdiri dari tiga komponen: penilaian risiko, manajemen risiko, dan komunikasi risiko. Tujuan dari analisis risiko ini adalah memberikan informasi yang cukup terhadap manajer risiko untuk menentukan sifat dan tingkat risiko serta menentukan apakah tindakan manajemen risiko itu diperlukan. Selain itu juga untuk menetukan dasar prioritas risiko dan mengkomunikasikan informasi penilaian risiko (terhadap manajer risiko, komunikator resiko dan masyarakat umum)”.
Dengan di adakanya Workshop Bimbingan Teknis Kajian Risiko Produk Hewan Berdasarkan Hasil Pengujian Salmonella,SP ini diharapkan dapat membekali penguji laboratorium bidang pengujian produk makanan asal hewan dan pengawasan bidang kesmavet dalam pemasukan dan pengeluaran produk hewan antar wilayah dan pengawasan peredaran produk hewan, sehingga keamanan produk hewan dapat terwujud secara optimal guna menjamin keamanan produk asal hewan yang diperdagangkan.
Hits: 846