Select Page

Surabaya – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan pentingnya keberlanjutan produksi vaksin hewan dan pengembangan teknologi untuk mengatasi penyakit zoonosis, yakni penyakit hewan yang dapat menular ke manusia.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Besar Veteriner Farman (BBVF) Pusvetma Surabaya, Edy Budi Susila, dalam Seminar Nasional Veterinary Scientific Event 2024 yang diselenggarakan di Surabaya, Sabtu (21/12/2024). Acara ini digagas oleh Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (FKH UWKS).

“Pencegahan penyakit zoonosis melalui vaksinasi dan teknologi yang tepat akan menjadi kunci dalam menjaga kesehatan hewan, masyarakat, dan ketahanan pangan nasional,” ujar Edy.

Dalam kesempatan itu, Edy juga menekankan pentingnya kolaborasi one health antara ilmu kedokteran, kesehatan hewan dan lingkungan untuk pengendalian penyakit zoonosis dengan pengembangan bioteknologi. Sinergi ini diyakini mampu menghasilkan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah zoonosis sekaligus memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

“Kolaborasi ini sangat penting untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,” tambah Edy.

Edy menyebutkan bahwa kemampuan Indonesia dalam melakukan uji serotype virus penyakit mulut dan kuku (PMK) telah mendapat pengakuan dari laboratorium PMK dunia, WRLFMD Pirbright di Inggris.

“Uji serotype virus PMK oleh Pusvetma bersama BBVet Wates berhasil tervalidasi hanya dalam waktu satu minggu. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki SDM yang kompeten dan laboratorium referensi nasional berstandar internasional,” ujarnya.

Selain sebagai Laboratorium Referensi Nasional Penyakit Mulut dan Kuku, Pusvetma memproduksi vaksin, antigen dan antisera untuk pengendalian penyakit zoonosis anthrax, rabies, brucellosis dan flu burung

Dekan FKH UWKS, Desty Aprira, mengatakan bahwa seminar ini menjadi momentum penting untuk memperbarui pengetahuan sekaligus membangun kesadaran mengenai peran bioteknologi dan profesi dokter hewan dalam mendukung kesehatan manusia dan keberlanjutan pangan nasional

“Kami berterima kasih kepada Kementan atas partisipasi dan berbagi pengetahuan yang sangat berharga bagi peserta seminar dan dunia kesehatan hewan nasional,” tutup Desty.

Seminar Nasional Veterinary Scientific Event 2024 menjadi bukti bahwa sinergi antara akademisi, pemerintah, dan mahasiswa dapat mendorong inovasi di bidang kedokteran hewan dan bioteknologi untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

Hits: 0

Share and Enjoy !

Shares
Facebook Twitter Pinterest WhatsApp Print
1
Hallo .. Ada yang bisa kami bantu ?
Powered by
FacebookTwitterInstagramTikTokYoutubeEmail
Skip to content