Pengurus ASOHI 2025 2029 Resmi Dilantik, Kementan Dorong Industri Obat Hewan Lebih Kompetitif
Jakarta – Kepengurusan baru Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) periode 2025–2029 resmi dikukuhkan dalam acara yang digelar di kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (1/12/2025). Pelantikan ini menjadi bagian dari rangkaian Rapat Koordinasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) bersama ASOHI, yang menyorot penguatan pengawasan obat hewan di Indonesia.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Agung Suganda, yang diwakili oleh Hendra Wibawa, selaku Direktur Kesehatan Hewan, menegaskan posisi strategis ASOHI sebagai mitra pemerintah. Menurutnya, industri obat hewan menjadi pilar utama dalam menjaga produktivitas ternak, memastikan ketahanan pangan, serta melindungi manusia dari penyakit zoonosis.
“ASOHI adalah mitra penting dalam pembangunan peternakan dan kesehatan hewan. Saya yakin dengan dukungan semua pihak kita mampu meningkatkan kapasitas produksi nasional, memperluas ekspor, dan memperkuat industri berbasis riset,” ujar Hendra ketika membacakan sambutan Dirjen PKH.
Di hadapan para pemangku kepentingan, Harris Priyadi, Ketua Umum ASOHI periode 2025–2029, menegaskan komitmennya untuk membawa ASOHI lebih profesional dan adaptif. Ia menyampaikan visi besar organisasi: membangun asosiasi yang kuat, inklusif, dan mampu bersinergi dengan seluruh ekosistem industri peternakan Indonesia.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Harris memperkenalkan Misi Catur Krida sebagai kompas gerak ASOHI lima tahun ke depan. Bersama ASOHI: meningkatkan transparansi, memperkuat komunikasi, dan memanfaatkan teknologi informasi untuk memperbarui data industri. ASOHI Sinergi: memperluas kolaborasi dengan pemerintah serta mitra strategis lokal dan regional. ASOHI Kuat: memperkuat organisasi daerah, termasuk rencana pembentukan ASOHI Jakarta-Banten, serta mendorong kaderisasi anggota. Industri Meningkat: mendukung kemajuan industri obat hewan nasional, kearifan lokal, serta penyesuaian dengan roadmap nasional.
“Kami memastikan sinergi yang lebih kuat antara pelaku usaha, regulator, akademisi, dan masyarakat profesi,” tegas Harris.
Acara pelantikan juga menjadi momentum peluncuran buku “Roadmap Pengembangan Obat Hewan Indonesia”, yang memetakan arah pengembangan industri obat hewan nasional hingga tahun 2035.
Dengan kepengurusan baru dan arah strategis yang lebih terstruktur, ASOHI diharapkan mampu memperkuat daya saing industri obat hewan Indonesia di tingkat nasional maupun global.