Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
1
Chatbot
Selamat datang, silahkan tanyakan sesuatu
Logo

Kementan Rangkul Dunia Usaha, Perkuat Produksi Jaring Investasi Subsektor Peternakan

01/10/2025 08:58:00 Hasrul 165

Jakarta – Di tengah tantangan tingginya impor daging sapi dan susu, Kementerian Pertanian mengajak dunia usaha untuk lebih aktif berinvestasi di sektor peternakan. Hal ini mengemuka saat Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan bertemu dengan PT Sultan Pangan Perkasa di Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025. Pertemuan itu menandai pentingnya kolaborasi swasta dan pemerintah untuk memperkuat produksi pangan lokal.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menegaskan komitmen pemerintah untuk terus menekan ketergantungan impor dan memperkuat produksi dalam negeri. “Presiden sangat menaruh perhatian besar pada kemandirian pangan. Beras, jagung, gula konsumsi, dan garam konsumsi kita sudah mampu dipenuhi dari produksi nasional. Kini, tantangan terbesar ada pada daging sapi dan susu yang masih tinggi impornya. Karena itu, kami mendorong agar investasi dan inisiatif dunia usaha lebih mengarah pada penguatan produksi lokal,” ujar Agung.

Dalam diskusi, Agung juga menawarkan peluang investasi di sejumlah wilayah potensial untuk pengembangan peternakan sapi. Pemerintah menyatakan siap memfasilitasi kemitraan antara dunia usaha dengan peternak lokal, koperasi, maupun perusahaan yang sudah lebih dahulu beroperasi.

Agung menekankan, selain untuk memenuhi kebutuhan daging nasional, peningkatan populasi sapi melalui investasi sektor swasta diharapkan dapat mendukung program peningkatan konsumsi protein hewani masyarakat. “Kami ingin kolaborasi ini tidak hanya sebatas bisnis, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan gizi masyarakat serta kesejahteraan peternak dalam negeri,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, PT Sultan Pangan Perkasa, menyampaikan rencana strategis perusahaan. CEO PT Sultan Pangan Perkasa, Septo Adjie Sudiro, menjelaskan bahwa perusahaannya berfokus pada pengolahan dan distribusi produk pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat luas, termasuk produksi daging untuk segmen menengah ke bawah.

“Kami memiliki visi untuk tidak hanya menghadirkan pangan yang terjangkau, tetapi juga membangun peran generasi muda dalam dunia usaha, khususnya sektor peternakan. Dengan dukungan pemerintah, kami berharap dapat berkontribusi lebih nyata dalam memperkuat kemandirian pangan Indonesia,” tutur Septo.

Dengan komitmen bersama untuk menekan ketergantungan impor, pemerintah dan pelaku usaha optimistis dapat menghadirkan solusi berkelanjutan bagi pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat. Hal ini dilakukan dalam rangka menuju tercapainya ketahanan pangan sekaligus kedaulatan peternakan Indonesia, menuju Indonesia Emas 2045.

Facebook Instagram Youtube X TikTok