Kementan Pastikan Stok Hewan Kurban Aman, Sapi Presiden Terbanyak dalam Sejarah
Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan hewan kurban untuk Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah dalam kondisi aman dan mencukupi. Pengawasan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari stok dan kesehatan hewan hingga distribusi sapi bantuan Presiden dan lembaga negara.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Hary Suhada, menyatakan bahwa salah satu sapi bantuan kemasyarakatan (banmas) dari Presiden RI telah diserahkan ke Masjid Istiqlal, Jakarta.
“Sapi banmas dari Presiden di Istiqlal ini berjenis Limousin dengan bobot lebih dari satu ton. Hewan ini merupakan hasil pembibitan dalam negeri dan telah melalui proses seleksi ketat,” ujar Hary saat meninjau lokasi, Jumat (6/6/2025).
Menurut Hary, tahun ini sapi banmas yang disalurkan total 756 ekor sapi ke 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, masjid-masjid sekitar Istana dan kediaman Presiden, serta organisasi kemasyarakatan Islam. Jumlah ini menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah penyaluran sapi banmas Presiden.
“Penyaluran sapi banmas ini bukan hanya simbolis, tetapi juga bentuk dukungan terhadap peternak dalam negeri dan peningkatan kualitas bibit ternak nasional,” kata Hary.
Hewan-hewan tersebut merupakan sapi jantan unggulan, dengan bobot rata-rata di atas 800 kilogram dan beberapa menggunakan sapi lokal terbaik, seperti sapi Bali, dengan bobot bervariasi. Proses seleksi melibatkan peternak lokal dan unit pembibitan ternak sejak awal tahun.
Dalam aspek kesehatan hewan, Kementan menurunkan sebanyak 9.743 petugas pemeriksa, terdiri dari dokter hewan, paramedis, dan tenaga teknis lainnya, untuk memastikan pemeriksaan ante mortem dan post mortem dilakukan secara menyeluruh di seluruh wilayah.
“Kami menjamin bahwa hewan yang dijual maupun disembelih telah melalui prosedur pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan layak secara syariat maupun kesehatan. Ini bentuk komitmen kami untuk melindungi masyarakat,” ujar Hary.
Dari Masjid Istiqlal, Pelaksana Harian Imam Besar, Mulawarman Hannase, menyampaikan bahwa pihaknya menerima 129 ekor hewan kurban, termasuk dari Presiden dan Wakil Presiden. Ia menyebut ada perubahan dalam sistem distribusi tahun ini.
“Tahun ini distribusi daging kurban dilakukan tanpa sistem kupon. Kami bermitra dengan yayasan-yayasan untuk penyalurannya agar lebih tepat sasaran dan menghindari kerumunan,” kata Mulawarman.
Daging kurban dari Presiden dan Wakil Presiden, lanjut dia, akan diolah khusus, bukan dibagikan langsung kepada warga. “Nantinya daging akan diolah untuk acara makan bersama 2.000 anak yatim pada Minggu, 8 Juni 2025,” ujarnya.
Sementara itu, dari Masjid Nurul Iman Kementan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, memastikan bahwa distribusi dan pengawasan hewan kurban berjalan sesuai rencana.
“Kami memastikan distribusi dan ketersediaan hewan kurban nasional berjalan lancar. Kementan juga telah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan penyakit,” kata Agung. (\*)