Kementan Lantik Pejabat Fungsional, Fokus pada Kinerja dan Ketahanan Protein Hewani
Jakarta — Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) melantik pejabat fungsional di lingkungan pusat dan unit pelaksana teknis secara daring, sebagai bagian dari penguatan organisasi dan peningkatan kinerja pelayanan publik, di Jakarta, pada Senin (22/12/2025). Pelantikan ini menandai kenaikan jenjang jabatan fungsional bagi ASN yang telah menunjukkan kinerja konsisten dan pengabdian berkelanjutan di bidang peternakan dan kesehatan hewan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menegaskan bahwa pelantikan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat pengabdian sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Menurutnya, kenaikan jenjang jabatan bukan sekadar capaian administratif, melainkan amanah yang harus dijawab dengan peningkatan kinerja di tengah tantangan subsektor peternakan yang semakin kompleks.
“Saya meyakini bahwa kinerja jajaran Ditjen PKH selama ini telah menunjukkan hasil yang sangat baik,” ujarnya.
Agung menjelaskan, kinerja Ditjen PKH selama ini menunjukkan hasil yang nyata. Hal itu tercermin dari capaian sebagai unit eselon I terinformatif peringkat pertama di lingkungan Kementerian Pertanian, serta diraihnya peringkat teratas keterbukaan informasi publik oleh unit eselon II dan III.
“Capaian ini dinilai secara ketat oleh tim juri eksternal yang independen, sehingga menjadi bukti kerja nyata, bukan formalitas,” imbuhnya.
Dari sisi tata kelola anggaran, Ditjen PKH mencatat realisasi serapan sekitar 96 persen, dengan target akhir 98,14 persen. Capaian tersebut menunjukkan perencanaan dan pelaksanaan program berjalan sesuai jalur. Pada saat yang sama, Ditjen PKH terus memantau isu strategis nasional, khususnya ketersediaan protein hewani bagi masyarakat.
Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Natal, Tahun Baru, Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha, Agung memastikan pasokan daging ayam, telur, dan daging sapi berada dalam kondisi aman. Tantangan utama saat ini adalah menjaga stabilitas harga agar tetap terjangkau.
“Meski ada tren kenaikan menjelang HBKN, harga komoditas tersebut masih berada di bawah harga acuan pemerintah,” jelasnya.
Untuk komoditas susu, kebijakan diarahkan agar produksi UHT tetap dilakukan di dalam negeri guna memberi nilai tambah, dengan tetap adaptif terhadap kebutuhan nasional dan program strategis seperti Makan Bergizi Gratis.
Lebih lanjut Ia katakan, pelantikan jabatan fungsional ini juga menegaskan bahwa jabatan fungsional merupakan jalur pengabdian yang setara dengan jabatan struktural, dengan tanggung jawab yang sama besar.
Ke depan, Ditjen PKH akan fokus pada agenda strategis, antara lain pengembangan ayam terintegrasi di 30 provinsi, peningkatan produksi daging dan susu nasional, serta penguatan kerja sama internasional.
“Kementan berkomitmen menjaga kinerja subsektor peternakan agar pasokan protein hewani aman, terjangkau, dan berkelanjutan melalui kerja bersama yang solid dan konsisten,” pungkasnya.