Energi Baru Peternakan, Kementan Gandeng IPB Terus Bina Peternak Muda
Bogor - Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), mendorong mahasiswa IPB University untuk membentuk kelompok binaan peternakan. Dorongan ini muncul dari permintaan mahasiswa IPB menjalin kolaborasi dalam melaksanakan program kerja peternakan dan sekaligus meminta dukungan pemerintah untuk mendapatkan bantuan ternak untuk Desa Purwasari.
"Sehubungan dengan pelaksanaan Program Penguatan Kapasitas Ormawa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB University yang berlokasi di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Kami bermaksud mendiskusikan program kerja yang akan kami laksanakan di Desa Purwasari serta menjajaki kemungkinan kolaborasi bersama pemerintah untuk mendapatkan bantuan ternak," ujar Rizki Permana, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Peternakan IPB.
Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), Nuryani Zainuddin saat berdialog dengan mahasiswa IPB University di Gedung Auditorium Andi Hakim Nasution, Rektorat IPB, Jumat (26/09) mengungkapkan syarat apa saja agar bisa mendapatkan bantuan ternak dari pemerintah pusat.
Untuk mendapatkan bantuan domba dari pemerintah pusat (Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan), Nuryani Zainuddin mengungkapkan harus tergabung dalam Kelompok Tani Ternak (KTT).
"Selain itu membuat proposal resmi berisi permohonan bantuan beserta lampiran data kelompok dan anggota, memiliki sarana kandang dan pakan yang memadai, serta mengajukan proposal tersebut ke dinas peternakan daerah yang kemudian akan disalurkan melalui program bantuan hibah ternak, " ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nuryani Zainuddin menyarankan agar kegiatan pendampingan teknis peternakan di Desa Purwasari mencakup aspek-aspek fundamental seperti manajemen kandang (sanitasi, konstruksi), budidaya (pemilihan bibit, perawatan, kesehatan), dan pakan (nutrisi, formula) untuk memastikan ternak sehat, berkualitas, dan produktif.
Selain itu mahasiswa juga diminta untuk mendampingi para anak muda menjadi peternak muda yang sukses dan meregenerasi peternak di desa.
Hal lainnya, adalah melakukan pengembangan usaha hulu-hilir ternak dengan mengolah pupuk organik, menciptakan bisnis yang terintegrasi dan berkelanjutan. Pendekatan ini memaksimalkan semua produk dan limbah dari peternakan.
Dalam kesempatan tersebut, Nuryani Zainuddin juga menyemangati mahasiwa untuk terus berkembang bersama teknologi. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk. Tujuannya adalah untuk memenuhi peningkatan permintaan pangan hewani, meningkatkan daya saing, dan memastikan ketahanan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Kementerian Pertanian (Kementan) aktif mengajak mahasiswa peternakan untuk menjadi "motor inovasi" dengan terlibat dalam program dan kegiatan yang mendukung transformasi peternakan nasional menuju masa depan yang modern, produktif, dan berkelanjutan. Mahasiswa didorong untuk menjadi bagian dari solusi, menciptakan inovasi berbasis kebutuhan riil, serta membangun startup di bidang peternakan. Keterlibatan ini penting untuk mempercepat adopsi teknologi, memperluas jangkauan penyuluhan, serta memperkuat ketahanan pangan dan gizi nasional.